Minggu, 18 Mei 2014

PENGEMBANG SISTEM



BAB I
PENDAHULUAN
A.      Latar Belakang
Suatu sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau untuk menyelesaikan suatu sasaran yang tertentu. Pendekatan sistem yang lebih menekankan pada elemen atau komponennya mendefiniskan sistem adalah kumpulan dari elemen-elemen yang berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan tertentu.
Kedua kelompok definisi tersebut adalah benar dan tidak bertentangan, yang berbeda adalah cara pendekatannya. Pendekatan sistem yang merupakan kumpulan elemen-elemen atau komponen-komponen atau subsistem-subsistem merupakan definisi yang lebih luas.
Sistem informasi adalah suatu sinergi antara data, mesin pengolah data (yang biasanya meliputi komputer, program aplikasi dan jaringan) dan manusia untuk menghasilkan informasi. Jadi sistem informasi bukan hanya aplikasi perangkat lunak. Sistem Informasi ada pada hampir setiap perusahaan atau instansi untuk mendukung kegiatan bisnis mereka sehari-hari. Biasanya porsi pengerjaan pengembangan sistem informasi diserahkan kepada orang-orang yang bekerja di bidang teknologi informasi.
Perancangan sistem informasi merupakan pemgembangan sistem baru dari sistem lama yang ada, di mana masalah-masalah terjadi pada sistem lama diharapkan sudah teratasi pada sistem yang baru.

B.       Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dalam makalah ini, diantaranya:
1.      Apakah definisi dari pendekatan sistem?
2.      Bagaimana siklus hidup pengembangan sstem?
3.      Apakah yang dimaksud dengan SLDC Tradisional?
4.      Apakah yang dimaksud dengan prototyping?
5.      Apa saja jenis-jenis prototyping?
6.      Bagaimana pengembangan aplikasi cepat dan pengembangan berfase?
7.      Apa yang dimaksud dengan desain ulang proses bisnis?
8.      Bagaimana menempatkan SDLC Tradisonal,Prototipyng, RAD, pengembangan berfase dan BPR dalam perspektif?

9.      Apa saja alat-alat pengembangan system?
10.  Apa itu pemodelan proses, manajemen proyek dan mengestimasi biaya proyek?

C.      Tujuan Penulisan
Adapun tujuan penulisan dari makalah ini yaitu:
1.      Untuk memahami makna definisi pendekatan system.
2.      Untuk memahami bagaimana siklus hidup pengembangan system.
3.      Untuk memahami apa itu SLDC Tradisional.
4.      Untuk memahami apa itu prototyping.
5.      Untuk memahami macam-macam jenis prototyping.
6.      Untuk memahami bagaimana pengembangan aplikasi cepat dan pengembangan berfase.
7.      Untuk memahami bagaimana desain ulang proses bisnis
8.      Untuk memahami bagaimana menempatkan SDLC Tradisional, Prototipyng, RAD,Pengembangan berfase dan BPR dalam perspektif
9.      Untuk memahami macam-macam alat pengembangan sistem.
10.  Untuk memahami pemodelan proses, manajemen proyek dan mengestimasi biaya proyek.















BAB II
PEMBAHASAN
A.      Pendekatan Sistem
Pendekatan sistem adalah pendekatan terpadu yang memandang suatu objek atau masalah yang kompleks dan bersifat interdisiplin sebagai bagian dari suatu sistem. Pendekatan sistem mencoba menggali elemen-elemen terpenting yang memiliki kontribusi signifikan terhadap tujuan. Pendekatan sistem dapat dihubungkan dengan analisis kondisi fisikal, dapat dihubungkan dengan analisis biotis, dan dapat dihubungkan dengan analisis gejala sosial. Ciri-ciri yang terkandung dalam sistem atau pendekatan sistem, ialah:
1.        Adanya tujuan: Setiap rakitan sistem pasti bertujuan, tujuan sistem telah ditentu­kan lebih dahulu, dan itu menjadi tolok ukur pemilihan kompo­nen serta kegiatan dalam proses kerja sistem. Komponen, fungsi komponen, dan tahap kerja yang ada dalam suatu sistem meng­arah ke pencapaian tujuan sistem. Tujuan sistem ialah pusat orientasi dalam suatu sistem. 
2.        Adanya komponen sistem (selain tujuan): Jika suatu sistem itu ialah sebuah mesin, maka setiap bagian (onderdil) ialah komponen dari mesin (sistemnya); demikian pula halnya dengan pengajaran di sekolah sebagai sistem, maka semua unsur yang tercakup di dalamnya (baik manusia maupun non manusia) dan kegiatan-kegiatan lain yang terj adi di dalamnya ialah merupakan komponen sistem. Jadi setiap sistem pasti memiliki komponen-komponen sistem.  
3.        Adanya fungsi yang menjamin dinamika (gerak) dan kesatuan kerja sistem: Tubuh badan kita merupakan suatu sistem, setiap organ (bagian) dalam tubuh tersebut mengemban fungsi tertentu, yang keseluruhan­nya (semua fungsi komponen sistem) dikoordinasikan secara kompak, agar diri kita dan kehidupan kita sebagai manusia ber­jalan secara sihat dan semestinya. 
4.        Adanya interaksi antar komponen: Antar sub-sistem atau komponen dalam suatu sistem terdapat saling hubungan, saling mempengaruhi, dan saling ketergantungan
Proses pemecahan masalah secara sistematis bermulai dari John dewey, seorang profesor filosofi dari colombia university. Ia mengidenfikasikan tiga seri penelitian yang terlibat dalam memecahkan suatu kontroversi secara memadai:
·         Mengenali kontroversi
·         Menimbang klaim alternative
·         Membentuk penilaian
1.        Urut –Urutan Langkah
Upaya Persiapan. Menyiapkan pemecahan masalah dengan memberikan suatu orientasi sistem, langkahnya yakni:
1.      Memandang perusahaan sebagai suatu sistem Mampu melihat perusahaan anda sebagai suatu sistem.
2.      Mengenal sistem lingkungan. Hubungan perusahaan dengan lingkungan juga penting.
3.      Mengidentifikasi subsistem-subsistem perusahaan Subsistem-subsistem utama perusahaan juga perlu diidentifikasi, dan subsistem tersebut dapat mengambil beberapa bentuk.
Upaya Definisi. Terdiri atas pengidentifikasian masalah untuk dipecahkan dan kemudian memahaminya, langkahnya yakni:
1.      Melanjutkan dari tingkat sistem ke tingkat subsisitem
2.      Menganalisis bagian-bagian sistem dalam suatu urut-urutan tertentu
Upaya Solusi. Melibatkan pengidentifikasian solusi-solusi alternatif, mengevaluasinya, memilih salah satu solusi yang terlihat paling  baik, menerapkansolusi tersebut dan menindaklanjutinya untuk memastikan bahwa masalah telah terpecahkan, langkahnya yakni:
1.      Mengidentifikasi solusi-solusi alternatif
2.      Mengevaluasi solusi-solusi alternatif
3.      Memilih solusi yang terbaik
4.      Mengimplementasikan solusi
5.      Menindaklanjuti untuk memastikan bahwa solusi tersebut efektif

B.       Siklus Hidup Pengembangan System
Pendekatan sistem merupakan sebuah metodologi. Metodologi adalah satu cara yang direkomendasikan dalam melakukan sesuatu. Pendekatan sistem adalah metodologi dasar dalam memecahkan segala jenis masalah. Siklus hidup pengembangan sistem (Systems development life cycle) adalah aplikasi dari pendekatan sistem bagi pengembangan suatu sistem informasi.
Siklus hidup pengembangan sistem dapat didefinisikan sebagai serangkaian aktivitas yang dilaksanakan oleh professional dan pemakai sistem informasi untuk mengembangkan dan mengimplementasikan sistem informasi.


C.      SDLC Tradisional
Tidak dibutuhkan waktu lama bagi seorang pengembang sistem yang pertama untuk mengetahui bahwa terdapat beberapa tahapan pekerjaan pengembangan yang perlu dilakukan dalam urut-urutan tertentu jika suatu proyek ingin memiliki kemungkinan berhasil yang paling besar. Tahapan-tahapan tersebut adalah:
·         Perencanaan
·         Analisis
·         Desain
·         Implementasi
·         Penggunaan
            SDLC sering disebut sebagai pendekatan air terjun (Waterfall approach) karena pekerjaan-pekerjaan tersebut mengikuti satu pola teratur dan dilaksanakan dari atas ke bawah dan memiliki aliran satu arah-menuju ke penyelesaian proyek. Ketika sebuah sistem telah melampaui masa manfaatnya dan harus diganti, satu siklus hidup baru akan dimulai dengan diawali oleh tahap perencanaan.

D.      Prototyping
Para pengembang selalu melakukan looping kembali dan mengerjakan ulang untuk mendapatkan sebuah sistem yang dapat memuaskan penggunanya yang proyek-proyek tersebut cenderung berlanjut hingga berbulan bahkan bertahun yang hampir selalu melebihi anggarannya. Sebagai tanggapan atas keterbatasan tersebut, para pengembang sistem memutuskan untuk menerapkan suatu teknik yang telah terbukti efektif dalam pekerjaan lain yaitu prototype. Prototype adalah satu versi dari sebuah sistem potensial yang memberikan ide bagi para pengembang dan calon pengguna, bagaimana sistem akan berfungsi dalam bentuk yang telah selesai. Proses membuat prototype ini disebut prototyping.

1.        Jenis-Jenis Prototype
Terdapat dua jenis prototype : evolusioner dan persyaratan. Prototype Evolusioner terus menerus disempurnakan sampai memiliki fungsionalitas yang dibutuhkan pengguna dari sistem yang baru yang kemudian dilanjutkan produksi. Prototype Persyaratan dikembangkan sebagai satu cara untuk mendefinisikan persyaratan-persyaratan fungsional dari sistem baru ketika pengguna  tidak mampu mengungkapkan dengan jelas apa yang mereka inginkan.
Pengembangan Prototipe Evolusioner. Ada empat langkah dalam pengembanga prototipe evolusioner, yakni :
a.       Mengidentifikasi kebutuhan pengguna, mewawancarai pengguna untuk mendaoatkan ide mengenai apa yang diminta dari sistem
b.      Membuat satu prototipe, pengembang menggunakan satu alat prototyping atau lebih untuk membuat prototipe.
c.       Menentukan apakah prorotipe dapat diterima. Pengembang mendemonstrasikan prototipe kepada pengguna untuk mengetahui apakah telah memberikan hasil yang memuaskan atau belum. Jika ya, maka langkah selanjutnya diambil jika tidak maka prototipe akan diulang kembali dari lengkah awal.
d.      Menggunakan prototipe. Prototipe menjadi sistem produksi.
            Pengembangan Prototipe bersyarat. Langkah dalam pengembangan prototipe bersyarat, tiga langkah pertama sama dengan  langkah yang diambil dalam membuat prototipe evolusioner, langkah berikutnya yakni :
e.       Membuat kode sistem baru. Pengembang menggunakan prototipe sebagai dasar pengkodean sistem baru
f.       Menguji sistem baru. Pengembang menguji sistem
g.      Menentukan apakah sistem yang baru dapat diterima. Jika sistem yang baru dapat diterima, maka langkah selanjutnya dapat diambil, jika tidak maka kembali ke langkah e dan f diulang kembali
h.      Membuat sistem baru menjadi sistem produksi
2.        Daya Tarik Prototyping
     Pengguna menyukai prototyping karena :
·         Membaiknya komunikasi antara pengembang dan pengguna
·         Pengembang dapat melakukan pekerjaan yang lebih baik dalam kebutuhan pengguna
·         Pengguna memainkan peranan yang lebih aktif dalam pengembangan sistem
·         Pengembang dan pengguna menghabiskan waktu dan usaha yang lebih sedikit dalam mengembangkan sistem
·         Implementasi menjadi jauh lebih mudah karena pengguna tahu apa yang diharapkannya.



3.        Potensi Kesulitan Dari Prototyping
Prototyping bukannya tidak memiliki potensi kesulitan. Kesulitan-kesulitan tersebut antara lain:
·         Terburu-buru dalam menyerahkan prototipe dapat menyebabkan diambilnya jalan pintas  dalam definisi masalah, evaluasi alternatif dan dokumentasi
·         Pengguna dapat terlalu gembira dengan prototipe yang diberika, yang mengarah pada ekspektasi yang tidak realisitis sehubungan dengan sistem produksi nantinya
·         Prototipe evolusioner bisa jadi tidak terlalu efisien
·         Antarmuka komputer-manusia yang diberikan oleh beberapa alat prototyping tertentu kemungkinan tidak mencerminkan teknik-teknik desain yang baik

E.       Pengembangan Aplikasi Cepat
     Rapid application development (RAD) adalah kumpulan strategi, metodologi, dan alat terintegrasi yang terdapat di dalam suatu kerangka kerja yang disebut rekayasa informasi. Rekayasa informasi (Information engineering – IE) adalah nama yang diberikan James Martin kepada keseluruhan pendekatan pengembangan sistemnya, yang ia perlakukan sebagai suatu aktivitas perusahaan secara menyeluruh.
Unsur-Unsur Penting RAD
  • Manajemen. Khususnya manajemen puncak, hendaknya menjadi penguji coba (experimenter) yang suka melakukan hal hal dengan cara baru atau pengadaptasi awal (early adapter) yang dengan cepat mempelajari bagai mana cara menggunakan metodologi-metodologi baru.
  • Orang. Daripada hanya memanfaatkan satu tim untuk melakukan seluruh aktivitas RAD menyadari adanya efiesiensi yang dapat dicapai melalui penggunaan tim-tim khusus.
  • Metodologi. Metodologi dasar RAD adalah siklus hidup RAD
  • Alat-Alat. Terutama terdiri atas bahasa-bahasa generasi keempat dan alat-alat rekayasa peranti lunak dengan bantuan komputer yang memfasilitasi prototyping dan penciptaan kode.




F.       Pengembangan Berfase
Pengembangan berfrase adalah suatu pendekatan bagi pengembangan sistem informasi yang terdiri atas enam tahap Investigasi awal, analisis, desain, konstruksi awal, konstruksi akhir, serta pengujian, dan pemasangan sistem.
Tahap-Tahap Pengembangan Berfase
Enam tahap pengembangan berfase yaitu:
·         Investigasi awal. Para pengembang, termasuk juga pengguna dan spesialis informasi malakukan analisis usaha dengan tujuan untuk mempelajari tentang organisasi dengan maslah sistemnya.
·         Analisis. Pengembang menganalisis persyaratakan fungsional pengguna untuk masing-masing modul sistem dengan menggunakan berbagai macam teknik pengumpulan informasi dan kemudian mendokumentasikan temuannya dalm bentuk model proses, data dan objek.
·         Desain. Pengembang merancang komponen antarmuka dengan sistem lain untuk setiap modul sistem yang baru dan mendokumentasikan desain
·         Konstruksi awal. Pengguna membuat dan menguji peranti lunak dan data untuk setiap modul isitem dan mendapatkan umpan balik dari pengguna.
·         Konstruksi akhir. Peranti lunak diintegrasikan untuk membentuk sistem yang lengkap yang diuji bersama dengan datanya.
·         Pengujian dan pengembangan system. Pengembangan merancang dan melaksanakan uji sistem tidak hanya mencakup peranti lunak dan data melainkan juga sumber daya informasi lainnya-peranti keras, fasilitas, personel dan prosedur.

G.      Desain Ulang Proses Bisnis
Proses pengerjaan ulang sistem disebut  dengai istilah rekayasa ulang atau disebut juga dengan istilah desain ulang proses bisnis ( business procces redesign – BPR ) BPR memengaruhi operasi TI perusahaan dalam dua hal. Pertama, TI dapat menerapkan BPR untuk mendesign ulang sistem-sistem informasi yang hidupnya tidak dapat dipertahankan lagi dengan pemeliharaan biasa.
1.        Insiasi Strategis Proyek-Proyek BPR
BPR memiliki potensi pengaruh dramatis pada perusahaan dan operasinya hingga proyek-proyek seperti dicetuskan ditingkat manajemen strategis.

2.        Rekayasa Terbalik
Rekayasa terbalik adalah proses menganalisis sistem yang sudah ada untuk mengidentifikasi unsur-unsur dan saling keterhubungan di antara unsur-unsur tersebut sekaligus untuk membuat dokumentasi pada tingkat abstraksi yang lebih tinggi dari pada yang telah ada pada saat ini.
3.        Rekayasa Ulang
Rekayasa ulang adalah merancang ulang sebuah sistem seluruhnya dengan tujuan mengubah fungsionalitasnya. Akan tetapi,  bukanlah pendekatan yang “bersih”, karena pengetahuan dari sistem yang ada saat ini tidak sepenuhnya diabaikan. Pengetahuan tersebut diperoleh pertama kali dengan melakukan rekayasa ulang.
4.        Pemilihan Komponen-Komponen BPR
     Komponen-komponen BPR dapat diterapkan secara terpisah atau digabung, tergantung pada tingkat kemungkinan yang dicari. Kombinasi yang tepat akan tergantung pada kondisi system yang ada saat ini jika dilihat dari segi fungsionalitas dan sifat teknisnya.

H.      Menempatkan SLDC Tradisional, Prototyping, RAD, Pengembangan Berfase dan BPR dalam Perspektif
SDLC tradisional, prototyping, RAD, dab BPR semuanya adalah metodologi. Semuanya adalah cara-cara yang direkomendasikan  dalam mengembangkan sistem informasi. SDLC tradisional adalah suatu penerapan pendekatan sistem terhadap masalah pengembangan sistem, dan meiliki seluruh unsur-unsur pendekatan sistem dasar, diawali dari identifikasi masalah dan diakhiri dengan penggunaan sistem.

I.         Alat-Alat Pengembangan Sistem
Pendekatan Sistem dan berbagai siklus hidup pengembangan sistem adalah metodologi. Cara-cara yang direkomendasikan dalam memecahkan masalah-masalah sistem. Metodologi sama seperti sebuah cetak biru yang digambar oleh arsitek untuk membantu paara kontraktor, tukang kayu, tukang pipa, ahli listrik, dan sejenisnya ketika mereka membangun sebuah rumah.
1.        Pendekatan yang Dipicu Oleh Data Dipicu Oleh Proses
     Selama tahun-tahun awal pengembangan system computer, praktis hampir seluruh perhatian diberikan ke proses-proses yang akan dikerjakan oleh computer, sebagai kebalikan dari data yang akan dipergunakan. Munculnya system manajemen berbasis data tahun 1970an menarik perhatian akan pentingnya desain data.
J.        Pemodelan Proses
Pemodelan proses pertama kali dilakukan dengan menggunakan diagram alur (flowchart). Diagram ini mengilustrasikan aliran data melalui sistem dan program. International Organization for Standardization (ISO) menciptakan standar untuk bentuk-bentuk simbol flowchart, memastikan penggunaannya diseluruh dunia. Akan tetapi popularitasnya berusia pendek, seiring dengan diciptakannya alat-alat pemodelan yang lebih sederhana dan lebih efektif.
1.        Diagram Arus Data
Diagram arus data (data flow diagram-DFD) adalah penyajian grafis dari sebuah sistem yang mempergunakan empat bentuk simbol untuk mengilustrasikan bagaimana data mengalir melalui proses-proses yang saling tersambung. Simbol-simbol tersebut mencerminkan (1) Unsur-unsur lingkungan dengan mana sistem berinteraksi, (2) Proses, (3) Arus data, dan (4) Penyimpanan data.
Unsur-unsur Lingkungan. Unsur-unsur lingkungan berada di luar batas sistem. Unsur-unsur ini memberikan input data kepada sistem dan menerima output data dari sistem. Istilah terminator  sering digunakan untuk menyatakan unsur lingkungan karena menunjukkan titik dimana lingkungan berakhir.
Proses. Proses adalah sesuatu yang mengubah input menjadi output yang dapat digambarkan dengan sebuah lingkaran, persegi panjang horizontal atau persegi panjang tegak bersudut melingkar yang masing-masing simbol proses diidentifikasi dengan sebuah label.
Arus Data. Arus data terdiri atas sekumpulan unsur-unsur data yang berhubungan secara logis. (mulai dari satu unsur data tunggal hingga satu file atau lebih) yang bergerak dari satu titik atau proses ke titik atau proses yang lain. Simbol panah digunakan untuk menggambar arus ini dan dapat digambar dengan menggunakan garis lurus maupun melingkar.
Penyimpanan Data. Penyimpanan data adalah suatu gudang data. Bayangkanlah penyimpanan data sebagai “data yang beristirahat.” Penyimpanan data dapat ditunjukkan oleh sekumpulan garis-garis sejajar, sebuah kotak dengan ujung terbuka atau oval.
            Diagram Arus Data Bertingkat (Leveled Data Flow Diagram).
Proses utama sistem ini disebut diagram nomor 0 (figure 0 diagram) yang akan menjelaskan bagaimana nama tersebut diperoleh nanti. Tambahan DFD dapat digunakan untuk menghasilkan dokumentasi dengan tingkay yang lebih ringkas dan lebih terinci.
            Diagram Konteks (context diagram)
Diagram konteks menempatkan sistem dalam suatu konteks lingkungan yang terdiri atas satu simbol proses tunggal yang melambangkan keseluruhan sistem. Meskipun diagram konteks mendokumentasikan  sebuah sistem pada tingkat yang tertinggi biasanya akan lebih mudah untuk memulai dokumentasipada tingkat yang lebih rendah, misalnya tingkat nomor 0.
            Diagram Nomor N (figure n diagram)
Diagram nomor n mendokumentasikan satu proses dari sebuah DFD dengan tingkat detail yang lebih besar. N melambangkan nomor proses pada tingkat yang lebih tinggi dari yang sesuatu sedang didokumentasikan.
            Berapa banyak detail yang harus ditampilkan
Terdapat dua aturan umum yang memandu para pengembang dalam memutuskan berapa banyak tingkat DFD yang akan digunakan. Pertama ialah membatasu satu DFD menjadi tidak lebih dari enam hingga delapan proses. Kedua ialah menggunakan alat lain untuk mendokumentasikan tingkat detail yang paling rendah, tetapi dengan menggunakan tidak lebih dari satu halaman.
2.        Kasus Penggunaan
Kasus penggunaan (ude case) adalah uraian naratif dalam bentuk kerangka dan dialog yang terjadi antara sistem primer dengan sekunder. Terdapat dua format kasus penggunaan salah satunya berbentuk naratif kontinu dengan nomor yang berurutan untuk masing masing tindakan, sedangkan format yang lain disebut format ping-pong karenaterdiri atas dua naratif dan penomoran yang menunjukkan bagaimana tugas-tugas terjadi bergantian antar seistem primer dan sekunder.
3.        Kapan Menggunakan Diagram Arus data dan Kasus Penggunaan
Diagram arus data dan kasus penggunaan sering kali dibuat selama tahap-tahap investigasi awal dan analisis dari metodologi pengembangan berfase. DFD mengilustrasikan suatu tinjauan atas pemrosesan dan kasus penggunaan memberikan detailnya. Biasanya dibutuhkan beberapa kasus penggunaan untuk mendukung suatu diagram angka 0.
K.      Manajemen Proyek
Proyek-proyek pengembangan sistem yang pertama di kelola oleh manajer unit TI, dengan dibantu oleh manajer dari analisis sistem, pemograman, dan operasi. Melalui percobaan, tanggung jawab manajemen secara bertahap telah mencapai tingkat manajemen yang lebih tinggi yaitu, tingkat strategis dalam kebanyakan kasus.
1.        Steering Committee SIM
Ketika sebuah perusahaan membentuk satu steering committee dengan tujuan untuk mengarahkan penggunaan sumber daya komputasi perusahaan, maka nama steering committe SIM akan dipergunakan. Steering committe SIM menjalakan tiga fungsi utama, yaitu:
·         Menciptakan kebijakan yang memastikan dukungan komputer untukmencapai sasaran strategis perusahaan.
·         Melakukan pengendalian fiskal dengan bertidak sebagai yang berwenang dalam memberikan persetujuan untuk seluruh permintaan akan pendanaan yang berhubungan dengan komputer.
·         Menyelesaikan perselisihan yang terjadi sehubungan dengan prioritas penggunaan komputer.
2.        Kepemimpinan Proyek
Aktifitas tim akan diarahkan oleh seorang ketua tim atau pemimpin proyek yang memberikan arahan disepanjang masa proyek. Berbeda dari steering committee SIM,  tim proyek tidaklah bersifat terus-menerus;biasanya akan dibubarkan ketika implementasi telah selesai dilaksanakan.
3.        Mekanisme Manajemen Puncak.
     Dasar dari manajemen proyek ialah rencana proye, yang dibuat selama tahap investigasi awal ketika metodologi pengembangan berfase diikuti. Setelah tujuan proyek, kendala dan ruang lingkupnya dapat didefenisikan, maka kita dapat mengidentifikasi pekerjaan-pekerjaan yang harus dilaksanakan. Rencana ini pertama-tama dirancang dalam bentuk umum dan kemudian dibuat menjadi bentuk spesifik. Satu format yang populer untuk rencana terinci ialah grafik grant yang mengidentifikasikan pekerjaan-pekerjaan, siapa yang melaksanakannya dna kapan dilaksanakan. Grafik Gantt (Gantt Chart) ialah sebuah grafik batang horizontal yang mencantumkan satu grafik batang untuk setiap pekerjaan yang dilaksanakan.
4.        Dukungan Web Bagi Manajemen Proyek
     Selain system manajemen proyek berbasis peranti lunak seperti Microsoft project dukungan juga dapat diperoleh dari internet. Sebagai contoh Logic Software sebuah perusahaan yang berbasis di Toronto menawarkan sebuah system manajemen proyek yang disebut Easy Project.net. perusahaan tersebut juga menawarkan kursus manajemen proyek secara online sebagai bantuan bagi perusahaan untuk meningkatkan pengetahuan manajemen proyek para karyawannya.
L.       Mengestimasi Biaya Proyek
Mengistemasi waktu dan uang yang dibutuhkan untuk mengembangkan sebuah sistem telah lama menjadi satu tugas yang menantang. Akan tetapi, lambat laun telah diciptakan banyak metode yang dapat digunakan untuk mengestimasi biaya dan jadwal proyek.
1.        Input Pengestimasian Biaya
Sebuah work breakdown structure (WBS) mengidentifikasikan aktivitas - aktivitas proyek yang akan membutuhkan sumber daya. Contoh WBS adalah grafik Gantt dan diagram jaringan.Kebutuhan sumber daya (resource requirement) mencantumkan sumber daya tertentu yang akan dibutuhkan dan berapa jumlahnya.
2.        Alat-Alat Estimasi Biaya
Estimasi analogis (analogous estimating) menggunakan biaya aktual proyek-proyek serupa yang telah dilakukan dimasa  lalu senagai dasar untuk memproyeksikan biaya dari proyek yang sedang dipertimbangkan. Teknik ini digunakan ketika hanya terdapat sedikit informasi lain yang tersedia. Teknik ini lebih murah dari pada teknik-teknik yang lain, tetapi pada umumnya kurang akurat.
3.        Output Pengestimasian Biaya
Estimasi biaya dibuat untuk seluruh sumber daya yang dibebankan ke proyek dan biasanya dinyatakan dalam unit - unit keuangan yang berlaku, seperti Dolar atau Euro. Estimasi seperti ini dapat disempurnakan kembali selama proyek berlangsung untuk mencerminkan tambahan informasi seiring dengan semakin jelasnya proyek tersebut.

















BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
            Pendekatan sistem adalah pendekatan terpadu yang memandang suatu objek atau masalah yang kompleks dan bersifat interdisiplin sebagai bagian dari suatu sistem. Pendekatan sistem mencoba menggali elemen-elemen terpenting yang memiliki kontribusi signifikan terhadap tujuan. Pendekatan sistem dapat dihubungkan dengan analisis kondisi fisikal, dapat dihubungkan dengan analisis biotis, dan dapat dihubungkan dengan analisis gejala sosial. Pendekatan sistem terdiri dari tiga fase upaya yakni persiapan, defenisi dan solusi.
Siklus hidup pengembangan sistem dapat didefinisikan sebagai serangkaian aktivitas yang dilaksanakan oleh professional dan pemakai sistem informasi untuk mengembangkan dan mengimplementasikan sistem informasi. Sejumlah metodologi SDLC telah mengalami evolusi dengan siklus tradisional, Prototyping, RAD, dan pengembangan berfase.
Ketika sistem dikembangkan, proses,data dan objek akan dibuat modelnya. Alat pemodelan yang populer ialah pembuatan diagran arus data yang menggunakan simbol-simbol dan unsur lingkungan yang dihubungkan oleh panah untuk menunjukkan arus data. Sebelum manajemen memberikan kata setuju untuk memulai suatu proyek sistem, manajer biasanya meminta agar biaya proyek diestimasi.














DAFTAR PUSTAKA

Reymond, MC Leod. 2009. Sistem Informasi Manajemen. Salemba Empat
http://rezkyimmanuel.blogspot.com/2011/11/pendekatan-sistem-dalam-memecahkan.html

3 komentar:

  1. I really appreciate the kind of topics you post here. Thanks for sharing us a great information that is actually helpful. Good day!Jeep LED HeadlightsWranler HeadlightsJeep RGB HeadlightsJeep HeadlightsJL HeadlightsJeep Fog LightsRGB Fog LightsTail LightsJL Tail Lights

    BalasHapus
  2. Shop inner fenders liners for Jeep Wrangler JK Now! FREE SHIPPING! Add a neat appearance to your truck, Perfect protection against scuffs, dirt and debris, Keep your cabin clean. https://autowikius.com/products/jeep-wrangler-jl-2-4-doors-rear-inner-fenders-liners-2pc

    BalasHapus